Selasa, 17 April 2012

Truk Batu Bara Tidak Lewat Jalinsum




Anggota DPRD, pegiat organisasi kepemudaan, dan masyarakat di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, mendesak pemerintah kabupaten setempat dan Pemprov Lampung untuk menyetop izin bagi truk batu bara agar tidak melewati jalan lintas Sumatera di daerah itu. Alasan dikemukakan warga Way Kanan di Blambanganumpu, Selasa, keberadaan truk pengangkut batu bara itu telah menimbulkan masalah khususnya menambah kerusakan jalan lintas antarprovinsi tersebut.
"Kerusakan tidak saja menimpa jalan lintas Sumatera itu, namun juga membuat kondisi beberapa jembatan di Way Kanan yang berada di lintas Sumatera mengkhawatirkan dari hari ke hari," kata anggota DPRD Kabupaten Way kanan, Nikman Karim. Oleh karena itu, kata dia, diperlukan sikap yang tegas mengingat sejumlah masyarakat banyak yang berkeluh kesah mengenai berseliweran truk batu bara yang melintasi Jalinsum di wilayah Kabupaten Way Kanan itu.
Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Way Kanan, Supri Iswan, membenarkan pihaknya seringkali mendengar keluhan masyarakat terkait truk batu bara yang melewati daerah itu. "Kalau dari arah Palembang, truk bermuatan batu bara yang sering berjalan beriringan sekitar lima buah sekaligus, seringkali enggan memberi jalan bagi pengguna jalan yang ingin mendahului," ujar dia.
Sementara, dari arah Bandarlampung, ujar Supri, sering kali melaju dengan kecepatan tinggi sehubungan tidak mengangkut batu bara atau dalam keadaan kosong.

"Perilaku demikian sering kali dikeluhkan masyarakat karena membahayakan mereka," kata dia. Sejumlah ruas jalan di lintas Sumatera di Way Kanan umumnya mengalami kerusakan dari waktu ke waktu, antara lain akibat banyak kendaraan yang kelebihan beban, seperti truk fuso pengangkut batu bara itu. Kerusakan Jalinsum juga mengakibatkan sejumlah kecelakaan lalu lintas terjadi di daerah itu, baik yang menelan korban jiwa maupun kerugian material.
Pada hari Senin (16/4) sekitar pukul 14.00 WIB, truk fuso batu bara bernomor polisi BE 9407 BR dari arah Bandarlampung, bersinggungan dengan sepeda motor bernomor polisi BE 6304 HW yang dikendarai Sekretaris Karang Taruna setempat, Abdul Kodir Zaelani. Kodir yang berniat mengurus keperluan organisasinya di Dinas Sosial Transmigrasi dan Tenaga Kerja Way Kanan meninggal dunia akibat kecelakaan itu. Tubuhnya sempat tergeletak di tengah jalan lintas Sumatera itu beberapa lama, sebelum dievakuasi.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More