Senin, 07 Mei 2012

Stock Fied Batubara SBR Ditolak


Bandarlampung,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Humanika dan warga menolak pembangunan stock field tambang batubara di Kelurahan Sukaraja, Bandarlampung yang akan dikelola oleh PT Sumatera Bahtera Raya (SBR).
"Rencana pembangunan stock field, bisa berdampak pada kerusakan lingkungan dan kesehatan warga setempat," kata Direktur Humanika Basuki, melalui rilisnya, Senin (7/5).
Pemerintah, menurutnya, harus bertindak tegas terhadap pengusaha tambang tersebut, perlu memperhatikan efek jangka panjang dari sebuah bisnis yang menggiurkan tersebut.
Apalagi, tambahnya, Lampung tidak akan merasakan dampak positifnya dari keberadaan stockfile di sana.
"Tambang batubara itu kan berasal dari Sumaterqa Selatan, Lampung hanya menjadi perlintasannya saja, tapi efek buruknya berpengaruh besar pada masyarakat Lampung," ujarnya.
Pemerintah, tambahnya, harus menerapkan aturan tegas, memberi sanksi bagi para pengusaha tambang batubara yang telah melanggar ketentuan yang berlaku.

Sementara pantauan kami, dalam sehari truk pengangkut batubara dari arah Sumatera Selatan, terdapat sekitar puluhan pengangkut batubara.
Efek yang dirasakan pengguna jalan lainnya, bisa menimbulkan kemacetan panjang, karena dalam sekali melintas truk tersebut bisa sampai lima truk secara beriringan.
"Kendaraan pribadi jadi sulin untuk melewati truk tersebut, karena badan besar dan panjang," kata Eko, salah satu warga Lampung Tengah.
Sebelumnya, sebanyak 52 kendaraan angkutan batu bara asal Provinsi Sumatera Selatan yang melintas di jalan lintas Sumatera di Lampung, dipulangkan ke daerah asalnya oleh tim terpadu penertiban.
"Operasi pengawasan dilakukan selama tiga hari di jalan lintas Sumatera Kabupaten Waykanan, dan hasilnya tim operasi mengembalikan angkutan tersebut karena melebihi kapasitas angkutnya," kata Kepala UPTD Bina Sistem dan Operasional Transportasi (BSOT), Rahmat Susilo atasnama Kepala Dinas Perhubungan Lampung, Ishak.
Menurut dia, kendaraan pengangkut batu bara itu tidak memenuhi standar angkutan yang dinyatakan layak melintas di jalan nasional.
"Untuk mengelabui tim pengawasan, bak angkutan tersebut ditutupi terpal dan kapasitas dum truck yang digunakan mencapai 15 ton dari kapasitas yang sebenarnya hanya 12 ton," kata dia.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More